A26C5CB50609782505F40835B1CE23F3 rumah subsidi tangerang, rumah bersubsidi, rumah murah, rumah idaman

Ticker

6/recent/ticker-posts

5 cara untuk menghindari pengembang yang buruk | rumah subsidi | rumah subsidi tangerang


5 cara untuk menghindari pengembang yang buruk


 rumah subsidi tangerang_Tidak diragukan lagi, keberadaan penipuan yang dilakukan pengembang "orang jahat" masih terjadi di Jabodetabek. Bahkan, kadang-kadang gimmick yang menguntungkan telah menjadi andalan, 'membius' konsumen jika akhirnya terbuai percaya dan properti pembelian.

Wisnu Ardantio Wardoo, Chief Marketing Officer berbagi cerita Arco Realtindo, mengembangkan endemik properti di beberapa daerah seperti pembukaan peluang bagi pengembang preman yang tidak bermoral.

Dia juga menyarankan konsumen untuk lima cara ini untuk menghindari pengembang yang penjahat. Berikut adalah ulasannya:

1. Periksa sertifikat kepemilikan

pengembang. Dalam rangka untuk menyelidiki legalitas yang terakhir harus berhati-hati dan selektif. Karena merugikan konsumen asal sering masalah hukum kepemilikan. Misalnya, ketika sebuah apartemen diperkenalkan ke pasar, namun pada kenyataannya izin bangunan atau sertifikat masih belum selesai", katanya

 Baca juga: keuntungan menggunakan atap baja ringan

2. Cara lain bisa juga untuk memperhatikan kekuasaan itu

Menurut Ardan, proyek perumahan baru yang tidak bermasalah ditandai dengan ketersediaan listrik.

3. Perhatikan proses pembayaran biaya reservasi (deposit)

Cara ketiga adalah dengan melihat proses fokus pada biaya pemesanan pemabayaran pengembang. Dalam hal ini, umumnya berkaitan dengan penjualan pemasaran.

4. Hati-hati ketika Anda membayar uang muka

Cara keempat adalah untuk berhati-hati ketika menawarkan untuk membayar uang muka. "Siapa yang tidak tergiur dengan kemudahan pembayaran. Ada 6x, 12x, atau bahkan sampai dua tahun. Nah, jika Anda mengambil fasilitas ini untuk pembayaran uang muka mengkonfirmasi perjanjian dengan jelas. Secara khusus, periode bermain dan hipotek besar", katanya.

Dia juga mengatakan, dalam kasus klasik biasanya jahat, "pengembang yang tidak bermoral diterapkan menjual pembayaran hipotek. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit konsumen yang bisa dikenakan dengan waktu yang lebih cepat dengan kisaran nominal pula yang lebih besar.

5. Cari tahu dulu neraca pengembang

"Akhirnya, tahu pengalaman pertama dari pengembang. Dari lokasi kantor bisnis, yang memiliki perusahaan, dan terutama setiap proyek yang telah dilakukan dan bagaimana cara kerjanya. Inilah yang harus dicari oleh konsumen, agar tidak dirugikan di masa depan", 

maudiskon

Posting Komentar

2 Komentar